MANUSIA DAN WAKTUNYA



Waktu merupakan nikmat yang begitu penting dalam kehidupan kita.

Tidak jarang kita menemukan atau membaca firman Allah SWT yang dimulai dengan kata "Demi waktu" 
Juga banyak sabda Nabi, mutiara, dan ungkapan lainnya tentang penting dan berharganya waktu.

Tapi banyak dari kita lalai dengan nikmat yang satu ini.

Many of us use watches,  Handphone and other as reminder of the time, but many of us are oblivious of time.

Sangking lalainya kita terhadap waktu, tidak jarang juga kita melewatkan waktu begitu saja tanpa melakukan apa-apa.

Kemana waktu kita habiskan selama satu bulan lalu? Selama ramadhan ini? atau kemana waktu kita habiskan selama seharian ini?


Apakah kita menggunakannya untuk berpikir?  jika memamg iya, lalu apa hasil dari pemikiran itu?

Jika kita habiskan waktu itu dengan membaca?
berapa halaman Al Qur'an atau berapa buku yang sudah kita baca?
 
Jika waktu itu kita habiskan  untuk beribadah? sejauh mana sudah ketaatan kita?

Nyatanya waktu itu berlalu begitu saja.
Andai kita menggunakan waktu betul-betul untuk berfikir, pasti kita sudah memiliki sumber kekuatan untuk mengubah diri kita, bahkan tenaga untuk mengubah negeri kita.
Dan siapa tau.. kemudian kita bisa mengubah dunia?

Seandainya juga kita menggunakan waktu untuk membaca, tentu kita sudah memiliki dasar kebijaksaan dalam hidup kita.

Dan bahkan jika kita betul-betul menggunakan waktu itu untuk beribadah, tentu kita sudah diberikan kekuatan terbesar dibumi yaitu kekuatan memperbaiki diri demi akhirat, juga kekuatan ikhlas dam ikthiar kepada-Nya

Sayangnya..Kita tidak mengetahui berapa lagi sisa waktu yang diberikan untuk kita.
satu jam kah.? satu hari kah.? atau bahkan hanya hitungan detiksaja.


Lalu apakah kita sanggup memanfaatkan sisa waktu yang diberikan untuk kita?
Entah itu untuk beribadah atau membangun peradaban.

Memanfaatkan sisa waktu kita untuk membuat keberadaan kita lebih bermakna disisi Rabb kita.
Dan memanfaatkan sisa waktu yang diberikan itu untuk saling memaafkan, saling memaknai kebersamaan atau untuk terus berguna bagi orang-orang disekitar.

Satu pelajaran yang dapat diambil dari salah satu sahabat nabi yang mengajarkan kepada kita bahwa muslim itu produktif dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Semua kita umat muslim pasti mengenal Abu Hurairah. Beliau merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang menghabiskan hidupnya bersama Rasulullah SAW dalam waktu yang bisa dibilang singkat, yaitu kurang lebih 4 tahun (setara dengan kita menyelesaikan program sarjana). 

Namun dalam singkatnya perjalanan abu hurairah bersama rasulullah dan dalam singkatnya perjalanan ilmunya, Abu hurairah mampu menjadi sahabat nabi yang melegenda , sahabat nabi yang meriwayatkan hadist sebanyak 5374 hadist, melebihi para sahabat nabi yang jauh lebih dulu hidup bersama rasulullah saw.


Dari sini dapat kita ambil pelajaran, bukankah umat muslim itu begitu produktif? 

Dalam Al Qur'an Allah Azza Wajalla berfirman :

وَٱلۡعَصۡرِ ١  إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَفِي خُسۡرٍ ٢  إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلۡحَقِّ وَتَوَاصَوۡاْ بِٱلصَّبۡرِ ٣

Artinya : “Demi masa (waktu). Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (QS. Al-Ashr:1-3) 

Comments

Popular Posts