#CERITAKUDARIRUMAH - RAMADAN, COVID 19 DAN WAKTU UNTUK VALIDASI KUALITAS DIRI
Ramadan yang awalnya kita bayangkan akan kita lalui
dengan suasana berbeda nyatanya tidak terasa sudah berada dipenghujung
perjumpaannya.
Ramadan tahun ini Allah SWT menguji kesabaran kita dengan mempertemukan hamba-Nya dengan Covid 19 sebelum Ramadan tiba.
Sehingga dalam melaksanakan ibadah
ramadan tahun ini pun, kita di uji dengan bagaimana cara melaksanakan ibadah
secara sendiri-sendiri. Apakah masih tetap setia atau hilang semangat
dalam melaksanakannya.?
Baca Juga : MENEMUKAN PESAN CINTA ALLAH DALAM SETIAP SITUASI
Dengan begitu, tentu momentum ramadan dan Covid 19
ini menjadi waktu evaluasi dan validasi kualitas diri kita.!!
Baik itu evaluasi dan valiadasi dalam aktivitas ibadah
ataupun aktivitas harian lainnya.
Kenapa menjadi waktu evaluasi dan validasi bagi diri
kita?
Karena before
Covid 19, during Covid 19 and after Covid 19 never be same.?
Pola ini sebenarnya sudah berlaku sejak lama, seperti kita
tahu ada zaman pra sejarah, dan zaman sejarah, sebelum masehi dan tahun masehi,
ada yang namanya zaman sebelum hijrah dan sesudah hijrah.
Dari semua masa atau zaman itu ada perbedaan, begitu
juga yang sedang kita alami saat ini, yaitu kita berada pada zaman transisi, transisi before covid and after covid.
Nah dimasa masa transisi ini juga kita sebut sebagai
zaman evaluasi dan validasi.
Dimana di zaman validasi ini kita mengecek kembali
kapasitas diri kita.
Dulu yang merasa kuat, ketika dikasih covid 19 yakin
masih kuat.?
Dulu yang kita merasa pinter, ketika munculnya Covid
19 masih yakin kita pinter.? Pinter mencari solusi untuk diri sendiri ataupun
solusi untuk orang disekitar kita.
Dulunya juga merasa bermanfaat bagi orang banyak,
yakin selama Ramadan dan Covid 19 ini
sudah memberikan manfaat untuk orang banyak?
Karena yang kita jalani beberapa bulan yang lalu dan
apa yang kita jalani sekarang selama Covid 19 tidaklah sama.
Jadi pertanyaannya “Sudah puaskah kita dengan
kapasitas yang kita miliki.?”
Dimana kapasitas ini divalidasi dan di uji dengan
kesemrawutan dan ketidaktahuan kita dalam menjalani aktivitas selama Covid 19
ini.
Kalau kita merasa belum puas maka sudah saatnya kita
meningkatkan kapasitas atau memperbesar wadah diri dalam menyikapi masalah.
Kapasitas sama dengan wadah.
Jadi, semakin besar wadah kita, semakin kuat kita
dalam menghadapi segala persoalan yang kita rasakan.
Lalu bagaimana kita memulainya?
Mulailah dari titik saat ini, di titik atau posisi kita
yang berada pada zaman ketika kita tidak stabil dan kekacauan banyak datang
pada kita.
Baca Juga : MANUSIA DAN WAKTUNYA
Selama #Dirumahsaja saya sangat menikmati waktu ini untuk
meningkatkan kapasitas diri baik dalam meresponse musibah maupun kapasitas diri
dalam mempersiapkan new normal.
Terlebih bagi saya yang saat ini berstatus freshgraduate,waktu-waktu seperti ini memang sangat tepat
untuk meningkatkan kualiatas diri sebelum terjun ke dunia profesional nantinya.
Selama Ramadan dan Covid 19 ini saya mulai banyak membaca teori-teori Filsafat Stoa (Stoicm) dan juga teori High Class Response dari kang Harri Firmansyah.
Dua teori ini sangat menjawab persoalan yang sedang kita hadapi selama ini, sehingga dengan begitu kita akan paham pola musibah yang datang dalam hidup kita dan kita juga bisa merawat kesehatan mental kita dalam siatuasi apapun.
Baca Juga : #DIRUMAHAJA? YUK JAGA KESEHATAN MENTAL !!
Selain itu juga memanfaatkan waktu #dirumahsaja ini untuk meningkatkan kualitas diri dalam bidang profesionalisme dengan memanfaatkan webinar dan seminar daring yang banyak di berikan oleh para pemilik ilmu yang begitu baik dengan secara gratis.
Sehingga memotivasi saya untuk juga melakukan kebaikan di masa pandemi covid 19 dan ramadan ini, yaitu dengan kembali aktif menulis dan mengisi blog ini sebagai media berbagi ilmu yang sudah saya pelajari dari orang-orang baik sebelumnya, sehingga rantai penyebaran ilmu dan kebaikan semakin luas.
Begitu banyak informasi
dan ilmu yang tersedia bagi kita di luar sana.
Hampir semua hal yang ingin kita ketahui ada.
Tetapi pilihan ada di tangan kita, Kita harus mau berinvestasi, membaca, belajar, dan mencernanya demi meningkatkan kualitas diri ditengah pandemi seperti ini.
Banyak hikmah yang bisa kita ambil di momentum seperti saat ini, ada pintu yang tertutup untuk kita ada pintu yang terbuka untuk kita.
Pilihan ada ditangan kita.
Berdiam diri didepan pintu yang tertutup atau masuk ke pintu lain yang Allah buka kan untuk kita.
Baca Juga : MENGHIMPUN KEISTIMEWAAN
Mantrap... apajadi kalo penyiar nulis semua... 😁😁😁
ReplyDeleteMelebarkan sayap dari dunia tarik suara kedunia penulisan, biar makin luas kebaikan tersebarkan.
Deletekeren kak tulisannya...
ReplyDeletesukses buat lomba blog'nya
ngomong-ngomong saya juga ikutan, heheheee
barangkali berkenan mampir ke tulisan saya kak
Berbuat Baik Bisa dari Rumah #CeritakuDariRumah
Terimakasih sudah berkunjung, jangan lupa baca tulisan lain dari blog ini ya, sama-sama kita berbagi inspirasi.
Deleteini langsung otw ke blognya mas. salam kenal :)
ketika covid begini, waktu berasa banyak banget, pengen ikut ini itu, tapi di validasi lagi, ini beneran butuh atau enggak, beneran penting atau enggak, dan ada manfaatnya ke orang banyak atau enggak. karena kalau dilihat lagi, enggak semua hal bisa kita ikutin hehe
ReplyDeleteYa makanya kita manfaatkan waktu during covid ini untuk betul-betul memvalidasi diri kita terhadap kemampuan dan tidakan kita.
Deleteterimakasih telah berkunjung, jangan lupa baca juga tulisan lainnya yang ada pada blog ini. semoga mendapat pembelajaan dan motivasi. :)